cerpen: kecoh raya
Ku mengharapkan ramadhan kali ini penuh makna, Agar dapat kulalui dengan sempurna, Selangkah demi selangkah, setahun sudah pun berlalu, Masa yang pantas berlalu, Hingga tak terasa ku di bulan ramadhan, Semula. Ku mengharapkan ramadhan kali ini penuh makna, Agar dapat kulalui dengan sempurna, Puasa satu amalan, sebagai mana yang diperintahNya, Moga dapat kulenturkan nafsu yang selalu membelenggu diri, Tiada henti-henti. “Uit. Berangan!” Tegur Sarah sambil menyinggung kasar lengan kawannya. Hani terkebil-kebil seribu. “Hurm.” Hurm? Melihat tiada tindak balas seterusnya, Sarah angkat kening. Hish, dia ni. “ Wake up, cik Hani.” Dan menepuk kedua belah pipi tersebut hingga Hani menjadi lemas. Dia senyum segaris, tanpa ada riak bersalah. Kemudian selamba mendapatkan tempat duduk disebelah, “Hani, esok start fasting month .” Hani yang sememangnya tahu memberikan pandangan, so-what? “Jadi, macam biasalah. Kau jangan lupa kejutkan aku bangun sahur sepanjang